Kabar4.Com, Sintang, Kalbar - Pada tahun 2023 ini sebagaimana BPBD Kabupaten Sintang berkoordinasi kepihak BMKG memang tetap akan terjadi curah hujan namun intensitas hujan tidak sedrastis 2020 dan 2021 informasi bahkan akan menghadapi karhutla karena adanya cuaca yang mulai ekstrim laporan dari kepala BMKG kemungkinan terjadi karhutla.

Dikatakan oleh kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang Bernard Saragih bahwa, strategi sosialisasi tentang karhutla sesuai dengan Perbub nomor 14 tata cara membuka lahan tanpa bakar ataupun dengan dibakar namun terkendali, melanjutkan dari tahun 2021 yang lalu

"Untuk banjir tetap kita monitor juga sudah koordinasi dengan Provinsi yaitu kepada Balai Wilayah Sumber Daya Air, tentang pengajuan pemasangan water level atau alat ukur untuk ketinggian air. Saya konsultasikan juga ke Pemprov," terang Bernard Saragih pada awak media Jum'at (20/1/2023).

Sehingga masyarakat nanti akan mengetahui ketinggalan sungai sehingga mereka akan memahaminya mitigasinya tidak terkejut dengan ketinggian air di sungai. Saat sedang digagas water levelnya.

Pengajuan tersebut jelas Bernard Saragih kepada Balai Wilayah Sumber Daya Air, agar bisa dipasang water level di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang.

"Namun nanti menunggu seperti apa yang disetujui oleh pihak provinsi," ungkap Bernard Saragih.

"Tetapi saya akan sampaikan kepada masyarakat bahwa, tahun 2023 akan dominan cuacanya adalah kemarau. Sedangkan banjir tidak seperti tahun yang lalu karena intensitas hujan tahun ini diperkirakan rendah," Tambah Bernard Saragih.

BPBD akan selalu siap siaga untuk mewaspadai terjadinya karhutla dan banjir. Tentu hal ini perlu disampaikan kepada media, kepada masyarakat bahwa, tahun ini harus juga waspada akan hal tersebut.

"Dari tahun ke tahun kita pengalaman dengan terjadi bencana maka masyarakat juga saya minta selalu lebih waspada akan terjadi curah hujan atau banjir, juga bila terjadi juga karhutla," pungkasnya.